PPM Mulai Lawatan Silaturahim Kebangsaan 2025 dari Uzbekistan: Merajut Sejarah, Menghubungkan Generasi
Jakarta, Desember 2024 – Menjelang akhir tahun 2025, Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PPM) melaksanakan Lawatan Silaturahim Kebangsaan sebagai wujud penghormatan terhadap sejarah dan peradaban yang menjadi fondasi bangsa saat ini. Program ini menegaskan sikap takzim generasi penerus perjuangan terhadap para tokoh sejarah yang berjasa bagi bangsa Indonesia.
Ketua Umum PP PPM, Samsudin Siregar, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk menjembatani hubungan antar generasi. "Generasi muda saat ini memiliki jarak yang cukup jauh dari peristiwa sejarah. Harapan kami, melalui silaturahim ini, PPM dapat menjadi penghubung lintas generasi," ujar Samsudin, yang secara resmi memimpin organisasi berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung No. 598-K/Pdt/2024 tanggal 6 Maret 2024.
Lawatan perdana dimulai dengan kunjungan ke Kedutaan Besar Uzbekistan bersama Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menerima delegasi PPM dengan hangat. Samsudin menyampaikan bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Uzbekistan memiliki akar sejarah yang kuat, salah satunya diprakarsai oleh Presiden Soekarno yang menghubungkan bangsa Indonesia dengan peradaban Islam melalui kunjungannya ke makam Imam Bukhari, perawi hadits terkemuka.
"Kami berharap PPM juga dapat membangun kerja sama dengan organisasi kepemudaan di Uzbekistan," tambahnya.
Ketua Harian PP PPM, Dr. Ariasa Hadibroto Supit, mengungkapkan alasan dipilihnya Uzbekistan sebagai tujuan perdana. Menurutnya, Uzbekistan adalah contoh nyata negara yang berhasil merawat warisan sejarah dan peradaban hingga relevan bagi generasi modern. "Dengan pemanfaatan teknologi AI, sejumlah situs bersejarah di Uzbekistan dapat diakses dan dihayati secara imersif, seolah membawa kita kembali ke masa lalu," jelas Ari.
Program ini tidak berhenti di Uzbekistan. PPM merencanakan Lawatan Silaturahim Kebangsaan secara rutin, termasuk ke berbagai situs bersejarah di Indonesia, guna memperkuat kecintaan generasi muda terhadap sejarah bangsa.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mempererat hubungan antar generasi, sekaligus menjaga relevansi sejarah di era modern. Dengan pendekatan lintas budaya, seperti kunjungan ke Uzbekistan, PPM tidak hanya memperluas wawasan sejarah tetapi juga membuka peluang kolaborasi internasional di kalangan pemuda. Pemanfaatan teknologi dalam mempromosikan warisan sejarah menjadi inspirasi untuk mengembangkan metode serupa di Indonesia, sehingga warisan budaya dapat terus dilestarikan dan dinikmati generasi mendatang.
0Komentar