ASONGAN BERHARGA
di pinggir jalan yang terik berdebu
langkah kecil terseok mencari teduh
tas kumal menggantung di bahu motor butut
seorang asongan, terbuang dari hiruk kota itu
tangan kasar, rajut hidup yang terserak
seperti benang-benang usang yang ia kait erat
tak ada emas di pundaknya, hanya sekumpulan harap
yang berharga tinggi di hatinya, meski terlihat murah di mata lain
di antara denting uang receh dan lirih suara
ia jual rasa, ia jual jiwa
mereka menganggapnya tak berarti
padahal tiap langkahnya adalah puisi yang sunyi
bukan sekadar barang dalam kantong plastik
tapi mimpi-mimpi kecil yang jadi klasik
seorang penenun nasib yang tegar
berdiri di atas runtuhan mimpi, tak pernah pudar
mereka mungkin tak melihat nilainya
tapi di hatinya, ia tahu, ia permata
terbuang di jalan, namun berkilau dalam hidup kerasnya
ia, si asongan, berharga dalam setiap hela nafasnya
November 2024
Youthma All Qausha Aruan
0Komentar